Dinas Koperasi, Perindustrian Perdagangan dan UKM (Diskoperindag) Halmahera Selatan, Maluku Utara hadapirintangan serius dalam mewujudkanakseptasiPenghasilan Asli Wilayah (PAD) tahun 2025.
Bagaimana tidak, di semester I tahun bujet 2025, OPD ini barucapai Rp 60 juta dalam penerikan retribusi di beberapa pasar.
Perolehanitutetapjauh terpaut dari keseluruhansasaran yang diberi tahun ini, yaitusekitar Rp 250 juta.
Kepala Diskoperindag Halmahera Selatan Adriani Radjiloen menjelaskan, aspek terpenting yang memengaruhiakseptasi PAD di bidang perdagangan ialahbelum sempatdigunakannya pasar Tuokona dan Babang.
“Tidak aktifnya ke-2 pasar itumenyebabkanimbaskrusialpadakeseluruhnyapenghasilan asli wilayah yang semestinyadidapat, “ucapnya, Selasa (29/7/2025).
Untukmemberikan dukunganperolehansasaran PAD, Adrinai mengeklaim pmerintah wilayahmemiliki komitmentingkatkanserviskhususnyasaranayang dapatdigunakanwarga.
Diamenyebutkan penarikan retribusi yang sudah dilakukan Diskoperindag untuk PAD barupada pasar Labuha di Kecamatan Bacan.
“Sekarang ini, perincian penagihan retribusi barudilaksanakanuntuk pasar Labuha, sedangkan pasar yang lain seperti Obi, Saketa, Busua dan Kayoa Guruapin belum sempatdilaksanakan penagihan, “bebernya.
Simak juga: Ahmad Laiman PerintahkanSemuaKaryawan Tidore Pakai e-Money
Walau demikian, Adriani percaya diridapatcapaisasaran di tersisa waktu lima bulandi depan.
Hinggafaksinyaakanberusaha keras supayabeberapa pasar yang belum sempatdiambil retribusi, dapattutupitersisasasaran.
“Saya percayaakanraihsasarandanakanditunjukkandi akhir tahun, insyaallah kita dapatraihsasaran itu, “papar Adriani Radjiloen. (*)