Seorang nelayan namanya Aludia La Angke (40), masyarakatDusun Pigaraja, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, dibekuk polisi saattangkap ikan memakai bom ikan. Aktorsuksesdiamankandantanda buktidan dibawa ke Ternate untuk proses hukum Selanjutnya. Menurut Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Maluku Utara (Malut) Kompol Riki Arinanda, aktorberlagapada Jumat (1/8/2025). Simak juga: Banjir Tutup Jalan Raya, Transportasi 3 Kabupaten di Pulau Horor Maluku Lumpuh Tindakanaktorketahuan anggota Polairud Polda Malut Basis Unit (Marnit) Bacan yang melakukan patroli di perairan Dusun Wayatim, Kecamatan Bacan Timur. Ketika akandipepet, aktorlalupancal gasdanlarikan diri. Hinggaterjaditindakankejar-mengejardi antara polisi danseseorangaktor ini. Liku-likuke arah Indonesia Maju, dikupas dalam Kompas 80 Tahun Indonesia. Pre-order saat ini! Artikel Kompas.id “Perahu longboat tidak inginstophingga kami lakukanshooting peringatan sekitar3x,” terang Riki, Senin (4/8/2025). Simak juga: Takut Tsunami, Masyarakat di Halmahera Utara Pindah ke Wilayah Ketinggian Tindakankejar-mengejarberjalansepanjanglebih kurang 26 menit. Aktordengarshooting peringatan, selanjutnyastopdanmenyerah diri. Dari tangan aktor, polisi amankantanda bukti perahu dan mesin tempel 15 PK, compressor, selang compressor 30 mtr., masker dive, bahan peledak siap gunakan tiga botol besar dan tiga botol kecil. Selanjutnya, sumbu, baygon, belerang korek api, ikan kembung 15 kg, pemberat 1 ikat, sepatu katak, dan panah ikan. “Aktorsekarang terancam dijaringPasal 84 ayat 1 UU Nomor 45 Tahun 2009 mengenai perikanan dengan sanksi hukumanenam tahun penjara,” tegas Riki.