Keadaan tempat budi daya udang vaname di Dusun Indomut, Kecamatan Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara mengenaskan.

BerdasarpengamatanTribuneternate.com, Jumat (1/8/2025). Ada 3 kolam besar kelihatantidak terurus.

Ke-3 kolam ini tidak lagi berisi udang dan airnya kering. Selanjutnya 8 bak pembibitan udang tidak berisi.

Disamping itu, beberapa tembok bangunan kantor tempat budiaya udang robohdan dikepung semak ilalang.

Simak juga: Taliabu Punyai 2 TeritoriPelestarian, Suratman: Harusnya Masuk Program Vital RPJMD Maluku Utara

Keadaanyang masih samaada di mesin pompa air. Mesin yang berperan menarik air laut ke kolam budi daya udang vaname, kelihatanrusakkronis.

PROGRAM: Keadaanterbaru tempat budi daya udang vaname di Dusun Indomut, Kecamatan Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Jumat (1/8/2025)
PROGRAM: Keadaanterbaru tempat budi daya udang vaname di Dusun Indomut, Kecamatan Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Jumat (1/8/2025) (Tribuneternate.com/Nurhidayat Hi Gani)
Menurut masyarakatdi tempat, lokasibudi daya udang vaname ini dibuat Pemkab Halmahera Selatan pada 2018.

Tetapibaru saja sekali hasil budidya dipanen, kemudian tempat budi dayaitutidak lagiberperan.

Menyikapiini, Ketua Komisi II DPRD Halmahera Selatan Rustam Djalil menjelaskanfaksinyaakanpanggil Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untukdimintaketerangan.

Dia menyangkan bila ada assetwilayah yang didiamkan terbengkelai danfaedahnyatidaksentuhwarga.

“DKP semestinyamenilai, bagaimana sampaibudi daya ini tidakberperankembali, “kata Rustam, Jumat (1/8/2025).

“Jikatidak salah, tempat budi daya udang vaname di Indomut itu dibuatmemakai dana peruntukankhusus, “tambahnya.

Simak juga: Esok Hujan atau Tidak? SaksikanPrediksi Cuaca Kota Ternate, Sabtu 2 Agustus 2025 di Sini

Karena itufaksinyaakanmenjadwalkanuntuk turun check tempat budi daya udang vaname itu.

Faksinyaakankeluarkanreferensipembaruanbilamemungkinkannya.

“Kelak kita saksikan, apa ini masih pantaskembalidigunakan. Jikamemang bisa , karena itu kita referensikan ke DKP untuk fungsikan, “katanya. (*)