Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe, tiba ke panen raya di Dusun Sumber Makmur, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Lambang kuat arah peraturanPemerintah provinsi Maluku Utara dalam memberikan dukungan swasembada pangan ini berjalanpada Rabu (10/9/2025).
Sherly Laos danteamtempuh perjalanan sepanjang 3,5 jam dari Sofifi, dengan 1 jam bekasnyamelalui jalan rusak penuh lumpur hingga kemudiandatang di Dusun Sumber Makmur.
Simak juga: Sherly Laos Kunker di Halmahera Timur: BerikanKontribusiuntuk Nelayan sampaiBermain dengan Dugong
PANEN: Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Sarbin Sehe saatmemperlihatkan hasil panen raya di Dusun Sumber Makmur, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan, Rabu (10/9/2025).
PANEN: Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Sarbin Sehe saatmemperlihatkan hasil panen raya di Dusun Sumber Makmur, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan, Rabu (10/9/2025). (Istimewa)
Kehadiran orang nomor satu di Propinsi Maluku Utara ini disongsong papan tulisan ‘Selamat tiba ibu elok, selamat nikmati danau sepanjangnya jalan ini hehe’.
Rupanyatujuan tulisan ituialah jalan penuh lumpur danrusakkronis, yang berikan sensai bergelombang sepanjang perjalanan.
Papan dari kayu yang dicatat seadanya ini adalah sambutan sekalianmemberitahukan akses jalan sebagaikegelisahan mereka sejauh ini.
tulisan menyongsong shelry laos
JALAN RUSAK – Kolase photo papan tulisan yang menyongsong Gubernur Maluku Utara Sherly Laos di Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Rabu (10/9/2025). Tangkapan monitor video dari instagram @s_tjo, Jumat (12/9/2025).
Disamping ituada pula papan yang lain, tertulis ‘Kalau pulangnya lama bermakna kita ‘tatanam’, berniatmemberitahususahnya kendaraan melalui jalan berlumpur.
Roda kendaraan yang berusahamelaluisehari-harinyadisituterkadang lama ‘pulang’ karenaharustertancap di jalan yang sejauh initidak diaspal.
Walau sebenarnya jalan itusebagaibatas jalan Kabupaten, yang tiap harunya ramai dipakaimasyarakat.
Menyikapihal tersebut, Sherly Laos akuiakanselekasnyaberkomunikasi dengan Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba.
Walauminimumyang dapatdilaksanakansecepat-cepatnyaialahmembenahitiap lubang yang terdapat.
Sherly Laos mengaresiasi Dusun Sumber Makmur yang walau diperhadapkan keadaan jalan yang susah, dapatsukses panen padi selebar 75 hektar.
“Puji sukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan, kitadapatmelalui jalan yang hebat itu, datang di sini pada kondisi sehat.”
“Barusan ada papan ucapnya selamat tiba ibu elok, selamat nikmati kolamnya, ucapnyabegitu,”
“Jika pulangnya lama bermakna kita ‘tatanam’. Sepertinya mereka menyengaja ngundang kita pak Wakil gubernur, agarsaksikan jalan di sini,”
“Saya memahamitidakgampangmelalui jalan itu tapi saya menghargaimeskipunkeadaannyasemacam itu,”
“Dusun Sumber Makmur suksesuntuk selalu panen selebar 76 hektar. Maknanya daya juangnya benar-benarhebat,”
“Karena itu saya benar-benarmenghargaibatas jalan barusanialahbatas jalan Kabupaten saya akansampaikan dengan Pak Bupati,”
“Untukminimum yang lubang, lubangnya diperbarui,” tutur Sherly Laos ke beberapamasyarakatDusun Makmur, Rabu (10/9/2025).
Aktivitas ini dibagi Sherly Laos lewatakun instagram pribadinya @s_tjo, Jumat (12/9/2025).
Berdasarinfopadauploaditu, diketahui jikamasyarakatDusun Sumber Makmur sudah hidup tanpasignaldan irigasi semenjak tahun 90 an.
Beberapa petani di situcumamemercayakan hujan untuk bertani secaratergesa-gesa, tetapiterus menanam dan panen untuk tetap bertahansepanjang tahun.
Tidak ada signal, tidak ada irigasi… tetapi ada kemauanhebat dari beberapa petani di Dusun Sumber Makmur #ganetimur #halsel
Rabu, 10 Sept – Perjalanan kami dari Sofifi ke Gane Timur perlu 3,5 jam. Satu jam paling akhir penuh lumpur, jalan rusak bergelombang kronis. Tetapisaat datang, bentangan 70 hektar padi menguning secara langsungmembuat hati tergetar.
Pikirkan, semenjak 90-an mereka ada di sini sebagai transmigran. Tanpasignal, tanpa irigasi tehnis, cumamemercayakan hujan. Tetapimasih tetap menanam, masih tetap panen, masih tetap bertahan.
Saya dankelompok—Pak Wakil gubernur, Forkopimda, beberapa Kadis—turun langsung menegur petani, dengarsharing mereka. Dari sanalahsaya mengetahui: hasil panen yang semestinyadapatcapai 8 ton per hektar, sekarang inicuma 2-3 ton per hektar per musim tanam. Bukan lantaran kurang semangat, tetapikarenaterbatasinya pupuk, bibit unggul, mesin giling, alat pengering, sampai alsintan.
Jalan keluarnya? Kita harusdatangkan tiga halsekalian:
Infrastruktur jalan yang habis dengan kerjasama kabupaten,
Fasilitas produksi yang memadai—dari bibit unggul, pupuk, alsintan sampai irigasi.
Pengiringan supayakeproduktifan naik,
“Petani bukan sekedarpencarian nafkah. Mereka ialah Pahlawan Pangan. Danpekerjaan kita? Sediakan akses, pupuk, dantehnologisupaya mereka dapat panen lebih darisekedar cukup.” Diambilpada Jumat (12/9/2025). (*)